Buzzer

Blog Islam dan Informasi Update Berita Sekitar Bontang Kalimantan Timur dan Agen Tiket Pesawat Online, Pedagang iPhone iPad Blackberry 10 Terpercaya di Bontang Juga Melayani Iklan Online Jasa SEO serta Buzzer Twitter

Page Views

Benarkah Silaturahmi Memperpanjang Umur?

No comments Retweet
Benarkah Silaturahmi Memperpanjang Umur?

Tanya:

Assalaamualaikum wr wb

Pak Ustadz, disebutkan bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur tapi bukankah umur manusia sudah ditetapkan sejak manusia tersebut diciptakan? Mohon diberikan pencerahan. Terima kasih & Wass.


(a.kusumadewi@yahoo.co.id)


Jawab:

Bismillahirrahmanirrahim,

Di dalam Syarh an-Nawawiy disebutkan ada beberapa pendapat ulama tentang makna 'yunsa’a lahu fi atsarihi'(sering diterjemahkan menjadi ‘ditambah/diperpanjang umurnya’) dalam hadis tersebut.

Pertama, ada yang mengatakan maksudnya adalah umurnya penuh dengan keberkahan, mendapat taufik untuk memperbanyak melakukan ketaatan, waktunya benar-benar termanfaatkan untuk kebahagiaan akhirat, dan seterusnya. Kedua, ada juga yang berpendapat maksudnya adalah orang yang rajin bersilaturahmi namanya akan selalu dikenang baik, walaupun ia sudah mati. Kedua makna itu adalah makna kiasan (majas), bukan panjang umur dalam arti yang sebenarnya.

Ketiga, ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya adalah bahwa orang tersebut memang sudah ditentukan umurnya. Tetapi, istilahnya, “syarat dan ketentuan berlaku”. Bagaimana itu? Maksudnya, jika orang itu melakukan silaturahmi, maka umurnya sekian tahun (panjang); jika tidak, maka umurnya sekian tahun (pendek). Dalam pemahaman seperti ini, makna “panjang umur” yang dimaksud adalah panjang umur dalam arti sebenarnya, bukan majas.

Apakah ini tidak bertentangan dengan ayat Alquran yang mengatakan bahwa bila datang kematian tidak seorang pun dapat memajukan atau mengundurkannya (QS al-A‘raf [7]: 34)? Kalau kita memahami makna “panjang umur” seperti pemahaman pertama dan kedua, jelas tidak bertentangan. Kalaupun kita memahaminya seperti pendapat ketiga, juga tidak bertentangan. Sebab, ayat ini berbicara bahwa tak seorang pun dapat memajukan atau menunda kematian. Tentu ini tidak berarti bahwa Allah mungkin bahkan berkuasa untuk mempercepat atau menunda kematian seseorang seusai kemahakuasaan-Nya. Nah, pemahaman ketiga pun seperti itu. Yang memperpanjang umur tetaplah Allah, bukan manusia, sejalan dengan makna ayat ini.

Wallahu a’lam.
Sumber : DetikRamadhan

No comments:

Post a Comment

Silahkan Tinggalkan komentar anda, jika ada kesalahan pada artikel yang saya posting, atau ada link mati, gambar hilang, dan jika ada saran untuk kemajuan blog ini, silahkan tulis komentar dibawah ini.... Komentar kalian sangat berarti bagi saya...

Format untuk komentar:
1. Pilih profil sebagai Name/URL
2. Isikan nama anda
3. Isikan URL (Blog/Website/Facebook/Twitter/Email/Kosongin)
4. Isikan komentar
5. Publikasikan komentar

Top